Why not?
Why we should not judges people by their cover anyway, right?
Everybody do it.
Gue mencoba untuk men-judge orang yang menggunakan high-hell, no, i mean highheel.
Ngapain coba mereka 'menyiksa' diri memakai hak tinggi gitu?
Menurut pengakuan salah satu korban pemuja hak tinggi, dia merasa wajib memakai hak tinggi yang 'lucu' *gue masih tidak mengerti kenapa orang cenderung menyebut suatu barang dengan sebutan lucu padahal barang ngelawak aja kaga bisa* meskipun dia merasa tidak nyaman saat memakainya!
Bahkan katanya dia pernah cuma 5 menit berdiri di pesta pernikahan tapi udah pegel.
Herannya, dia merasa tidak keberatan untuk memakai killer-heel tadi.
Ck,ck,ck,
Well, looks really matter to them.
Gue mengaku bersalah telah SEDIKIT memandang rendah wanita macam itu.
Gue mengaku mereka ternyata lebih hebat dari pandangan gue terhadap mereka.
Gue mengaku mereka hebat karena kuat keliling mal pake sepatu macam itu!
Gimana tidak hebat, mereka kuat keliling di Grand Indonesia, Senayan City, dkk.
Padahal gue aja yang pake sendal jepit *sempet takut diusir sebenernya pas mau masuk* merasa capek banget pas mau jalan ke gramedia di GI.
Sedangkan wanita-wanita itu, dengan kehebatannya keluar masuk Harvey Nichols, Debenhams, dkk.
Ck, ck, ck.
Sekarang penilaian gue terhadap mereka sudah meningkat SEDIKIT.
note :
Menurut 'kenalan' gue, mereka tidak sebegitu hebatnya meski mereka berkeliling mal dengan killer-heel. Karena bagaimanapun juga mereka tetap pulang pergi DIANTAR pacar dengan MOBIL, sementara kami naik kendaraan umum.
3 days ago