Hello Awesome Person!

You'll not find anything useful here. Consider this a fair warning.

Thursday, January 29, 2009

Judges people by their cover!

Why not?
Why we should not judges people by their cover anyway, right?

Everybody do it.


Gue mencoba untuk men-judge orang yang menggunakan high-hell, no, i mean highheel.
Ngapain coba mereka 'menyiksa' diri memakai hak tinggi gitu?
Menurut pengakuan salah satu korban pemuja hak tinggi, dia merasa wajib memakai hak tinggi yang 'lucu' *gue masih tidak mengerti kenapa orang cenderung menyebut suatu barang dengan sebutan lucu padahal barang ngelawak aja kaga bisa* meskipun dia merasa tidak nyaman saat memakainya!
Bahkan katanya dia pernah cuma 5 menit berdiri di pesta pernikahan tapi udah pegel.

Herannya, dia merasa tidak keberatan untuk memakai killer-heel tadi.
Ck,ck,ck,

Well, looks really matter to them.

Gue mengaku bersalah telah SEDIKIT memandang rendah wanita macam itu.
Gue mengaku mereka ternyata lebih hebat dari pandangan gue terhadap mereka.
Gue mengaku mereka hebat karena kuat keliling mal pake sepatu macam itu!

Gimana tidak hebat, mereka kuat keliling di Grand Indonesia, Senayan City, dkk.

Padahal gue aja yang pake sendal jepit *sempet takut diusir sebenernya pas mau masuk* merasa capek banget pas mau jalan ke gramedia di GI.
Sedangkan wanita-wanita itu, dengan kehebatannya keluar masuk Harvey Nichols, Debenhams, dkk.
Ck, ck, ck.

Sekarang penilaian gue terhadap mereka sudah meningkat SEDIKIT.

note :

Menurut 'kenalan' gue, mereka tidak sebegitu hebatnya meski mereka berkeliling mal dengan killer-heel. Karena bagaimanapun juga mereka tetap pulang pergi DIANTAR pacar dengan MOBIL, sementara kami naik kendaraan umum.

Thursday, January 22, 2009

Maybe I was such a jerk



gambar : swordfish@animepaper.net

Love a deep and tender feeling of affection for or attachment or devotion to a person or persons a strong, usually passionate, affection of one person for another, based in part on sexual attraction [http://www.yourdictionary.com]

Konsep dan arti dari love merupakan hal yang tidak pernah gue mengerti.
Saat orang lain berbicara mengenai love, gue tidak bisa tidak berpikir "it is confusing..."

Gue selalu berpikir love merupakan sesuatu yang khayal, extravagant, superstition.

Tender feeling of affection...bukannya itu hanya sekedar like?

Ada yang mengatakan, saat mencintai orang lain maka segalanya akan diberikan bagi orang tersebut.
Honestly, I think THAT is bullshit.
Love merupakan hal yang egois.
Selalu ingin menjadi satu-satunya yang diperhatikan, ingin menguasai.
You don't care if it's hurt.
Selfish.

How could you let them control you? Control your life?
Mungkin karena pemikiran semacam inilah gue sulit merasa terhubung dengan perasaan gue sendiri.
Menolak untuk merasa dicintai maupun mencintai.

Yes, I like you, I like that, I like them
.
But no, I don't love you, I don't love that, I don't love them.
Why can't I being honest and open my heart?
Am I really scare to be hurt?
I am.
I am too scare to trust another...

Thinking like this makes me sad...

I want to become a gentle human being.

Thursday, January 08, 2009

Try A Little Tenderness

Ternyata memang benar.

Kegantengan seseorang tidak bergantung pada wajahnya.
Karena hari ini gue telah membuktikannya sendiri!

Ada satu jenis roti yang gue suka, namanya HAMTARO.

Waktu gue mau beli roti ini, ternyata tidak ada, a.k.a. habis!

Shit.

Tadinya gue mau nyerah dan pulang aja.
Tapi tiba-tiba muncul si koki entah dari mana *ya jelas dari dapur lah!*
Kokinya masih muda gitu, dua puluhan kayanya.
Dengan memberanikan diri segera gue bertanya pada dia,

Gue : "Hamtaro-nya ga ada ya?"

Dia : [melihat rak roti] "Hm, kalo mau gue buatin dulu. Lima menit."


Gue : [memandang dengan mata berkaca-kaca hanya mengangguk]


Dia : "Sebentar ya." [pergi menuju dapur pembuatan roti]


Baik banget!
Sebenernya dilihat sama orang lain ini orang memang lumayan ganteng, tapi gue merasa biasa aja.
Entah kenapa gue selalu merasa seganteng apapun orang, kalo gue belum tau kepribadiannya gimana, gue akan merasa dia biasa aja.
Dan ini yang menyebabkan gue merasa dia ganteng...

Dia : [lima menit kemudian datang membawa satu nampan Hamtaro]

Gue : [ingin mengambil Hamtaro yang ada di tengah]


Dia : "Yang ini aja." [menunjuk Hamtaro di pinggir]


Gue : "Eh?"


Dia : "Yang ini. Sini gue aja yang ambilin?!"


Gue : [muka bingung] "Oh ok. Yang paling besar aja pokoknya!"


Dia : [meletakkan Hamtaro pilihan dia di nampan yang gue pegang]


Gila, gila, gila,
Ganteng banget ini orang!
Penyebab kegantengan dia adalah begitu gue memakan Hamtaro tersebut, ternyata saudara-saudara, bagian isi Hamtaro tersebut lebih banyak daripada biasanya!

Kya!

Okeh, sekarang gue memutuskan, resolusi gue tahun ini adalah :
Makan Hamtaro minimal sekali sebulan!
*ga nyambung oy!*

Thursday, January 01, 2009

A Good Year (?)

Hm...

Resolution for this year?
Cih, I don't have one.
And don't want to think about it either!

About last year...

I don't know whether it's good or bad year.
Because just like a soldier that learn to control their emotion, I do, learn that way too.
I NEVER let anything makes me feel excited.
Excited to the happy extent, or even excited to the down extent too.

But at least I end up one of my curiosity on New Year's Eve.

Which is...

In a glass of 'Black Russian'















I like the warm feeling after sip it a little.
But it tasted like cough syrup, and I hate it.
I got one answer for my curiosity at least.