Hello Awesome Person!

You'll not find anything useful here. Consider this a fair warning.

Friday, April 30, 2010

Prozac for Me

Beberapa hari terakhir ini gue terpapar kata-kata, "Enjoy The Little Things"
Waktu gue aplikasikan ke kehidupan sehari-hari, gue sadar gue jarang melakukan hal diatas.

Misalnya adalah televisi.

Sudah lama gue tidak nonton tv.
Bukan, bukannya gara-gara tv-nya sudah gue jual, tapi gara-gara gue ngerasa tv Indonesia saat ini... ehm... yah gitulah.

Sinetron.
Reality Shows.
Berita.

Atau lebih tepat kalau gue bilang itu adalah,

Film Akting.
Yang buat cerita, akting kalau idenya bener-bener dari diri sendiri.
Yang nyutradarain, akting kalau dia adalah pembuat film berkelas.
Yang meranin, akting beneran, buktinya tidak ada emosi di dalam peran yang dimainkannya.
Yang produserin, akting kalau film seperti ini adalah kesukaan rakyat Indonesia.
Hell no.

Show isinya sok dramatis dan nangis mulu.
Baru awal-awal udah nangis.
Tengah-tengah berantem trus nangis.
Pas terakhir antiklimaks, eh, nangis lagi.
Kalau tidak isinya nangis, ya isinya seperti Film Akting diatas.
Suck.

Newstainment.
Berita ga penting dibikin heboh.
Berita penting dibikin lebih heboh lagi.
Memang orang indonesia suka bikin yang heboh-heboh.
Creepy.

Berhubung gue mencoba untuk menikmati segala hal, gue mulai kembali duduk tenang di depan televisi.
Dan ternyata setelah lama tidak melihat televisi, televisi Indonesia sudah berkembang!
Semuanya bisa bikin gue ketawa.

Mulai dari iklan aneh sampai pembawa acara berita yang ngawur.
Contohnya, iklan Mintz dan iklan Mie Sedaap.



Iklan yang paling aneh sekalipun seperti Suteka dan Roncar bisa bikin gue ketawa ngakak.
Salut sama yang bikin, soalnya awareness-nya kena!

Trus sinetron a.k.a. Film Akting.
Haduh, haduh, cerita tentang putri duyung yang lagi diputer di tv itu bener-bener lucu.
Bayangin aja, mermaid dan merman yang seharusnya bisa napas di air malah nahan napas waktu nyelem.
Benar-benar sukses bikin gue ketawa ngakak sendirian sampai orang tua gue cemas dikira gue kesurupan.

Untuk masalah newstainment atau berita di tv, ini sih gue mau sok serius tetep aja bisa ketawa.
Gimana tidak?
Pembawa acaranya aja bisa mengeluarkan kata-kata yang ngawur dan tidak terduga.
Misalnya, bertanya ke seseorang yang anaknya mengalami kecelakaan, bagaimana perasaannya terhadap musibah yang dialaminya itu...

Sayangnya kalau reality show belum sempet ketonton, mungkin besok-besok aja kalau jauh dari internet lagi.
Gue harus terima kasih dengan tv karena sudah sukses melaksanakan tugas utamanya, yaitu menghibur.

Jadi, moral of the story adalah kita harus benar-benar menikmati segala hal sepele termasuk hal yang dulu kita hujat.

Sunday, April 18, 2010

Logic Enough?

Di sebuah buku yang baru gue beli, ada game yang tujuannya supaya tau seberapa logis pikiran kita.

Ada bab judulnya 'So You Think You're Logical?' yang isinya empat pertanyaan.

Dan jawaban gue salah semuanya karena seperti biasa, gue mencari-mencari 'celah' dalam pertanyaan itu.

Jadinya, menurut buku ini gue harus, "Go to the bottom of the logic class!"

Mungkin gue harus ambil ulang mata kuliah Dasar-Dasar Logika.