Hello Awesome Person!

You'll not find anything useful here. Consider this a fair warning.

Thursday, August 27, 2009

Home is Hell

Gue pusing dengan orang-orang di rumah.
Perilaku mereka semakin aneh dan jadinya membuat gue semakin ingin keluar rumah.

Berikut beberapa cuplikan kegiatan orang di rumah gue.

1. Kakak cowok
Sewaktu gue di kamar bermain laptop, pintu kamar gue biarkan terbuka. Tiba-tiba gue merasa ada pergerakan aneh dalam penglihatan gue. Begitu gue liat ternyata kakak gue tersebut sedang MERAYAP masuk kamar gue, berasa lagi di medan perang, terus begitu dia tau gue sudah sadar akan keberadaannya, dia menembakkan pistol khayalan dia kearah gue. Sinting.

2. Bokap
Tanpa ada peringatan apa-apa sewaktu gue sedang membuka pintu kulkas, dia lewat begitu saja tanpa rasa bersalah jedotin kepala gue ke lemari di sebelah kulkas. MAN!

3. Nyokap
Gue memakan es krim yang tidak jelas kepemilikannya di kulkas rumah gue. Setelah selesai makan, nyokap yang baru saja pulang dari kegiatan luar rumah berkata, "Oiya, Ibu kan masih punya es krim!" Karena gue baik, gue menjelaskan ke dia, "Oiya, es krimnya sudah ada di perutku!" Dan dia terdiam. Tanpa peringatan tiba-tiba dia beberapa kali meluncurkan tinjunya ke muka gue (yang dengan ahli berhasil gue hindari semuanya).

Ini rumah penuh kekerasan!

Itulah sebabnya gue suka ditinggal sendirian di rumah.
Seandainya gue jago gambar, pasti gue bisa bikin komik dari kegiatan orang-orang tidak wajar ini.

Thursday, August 06, 2009

Anggap saja postingan ini tidak ada














Setelah gue lihat-lihat, ternyata sudah lama gue tidak menulis postingan baru.
Gue sudah tidak tau lagi apa yang harus gue tulis dalam blog bodoh ini.
Susah ternyata mencari inspirasi.
Mau ditulis keseharian gue, ternyata hidup gue juga sangat membosankan, dan lagipula kalau hanya membicarakan diri rasanya gue sendiri sebagai penulis akan berpikir, "This is fucking annoying."
Jadilah gue menulis sampah ini.
Jadi, seperti yang tertera pada judul postingan ini, anggap saja postingan ini tidak ada.
Tidak perlu dibaca karena ini postingan ini memang salah satu upaya gue untuk membuktikan sebuah teori yang dicetuskan oleh seorang penulis fanfiction.
Kesimpulannya, ini postingan sampah.
Dia bilang jika seorang penulis tidak menulis karena sedang mencari inspirasi, that's such a crap, karena penulislah yang membuat inspirasi dengan cara menuliskannya langsung.
Maka sekarang gue berusaha membuktikan teori tersebut dengan menulis sampah ini, dengan tujuan mencari inspirasi untuk postingan gue berikutnya.
Dan ternyata seperti yang telah dibuktikan oleh gue berikut ini, teori itu salah.
Buktinya gue tetap menulis sampah dengan inspirasi sebagai alasan menyedihkan.
Damn!
Sudah tidak ada inspirasi, digigitin nyamuk pula.
Mungkinkah itu pertandanya?
Gue harus menulis tentang nyamuk di postingan berikutnya?
Bahwa sebenarnya nyamuk adalah vampir yang menyamar?
Bahwa sebenarnya selama ini vampir bukan menyamar menjadi kelelawar, tapi sebagai nyamuk iblis-kecil-tidak-tau-diri?
Tidak, tidak, itu terlalu klise.
Mungkin sebaiknya gue mengkomentari hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dikomentari?
That's a big No-No!
Tidak bisa, gue harus (pura-pura) menjadi orang baik yang sangat berpikir positif.
Atau bisa juga gue menulis teori-teori yang selama ini gue ciptakan mengenai manusia.
Misalnya teori mengenai mengapa orang dewasa menyukai anak kecil.
Menurut teori gue, orang dewasa suka dengan anak-anak karena mereka bodoh.
Ya, benar, menurut gue anak kecil itu bodoh.
Tidak bisa bicara.
Tidak bisa apa-apa.
Artinya anak kecil adalah orang yang bodoh.
Karena itulah orang dewasa suka melihat dan menertawakan (kebodohan) mereka.
Here we go, another 'positive' thinking from me.
Sampah!
Postingan ini benar-benar sampah dan gue sendiri heran untuk apa gue malam-malam (lebih tepatnya pagi pukul 02.00 WIB) digigitin nyamuk ditemani detik jam serta perut lapar masih betah duduk di depan laptop untuk mengetik sampah ini!
Huh, masih dibaca juga?
Benar-benar, bukannya gue sudah memberi peringatan di atas bahwa anggap saja postingan ini tidak ada?
Jadi jangan salahkan gue jika sekarang muncul perasaan ingin menampar gue (karena gue sendiri juga ingin menampar diri, sayangnya tidak bisa).
Berbicara mengenai menampar, gue jadi teringat, sampai sekarang gue masih penasaran rasanya bertarung satu-lawan-satu.
Fist fight. One on one.
Tanpa rasa marah, tanpa perasaan apapun, hanya ingin bertarung.
Dengan merasakan sakit bukankah artinya kita merasakan hidup?
Ups, masochist.
Sekarang rasanya waktu yang tepat untuk mengakhiri sampah ini.
Tapi bohong.
Kenapa gue suka berbohong?
Hm, mungkin gue juga mesti mencari teori mengenai hal ini.
Mungkin saja sebenarnya gue tidak pernah berbohong, tapi setengah berbohong.
Seperti quote, "I always said the truth, even when I'm lied."
Kalau tidak salah seperti itu isi quote-nya.
Hm, iya gue sadar kalau gue brengsek.
Ternyata setelah gue lihat-lihat, tulisan sampah ini panjang juga.
Berarti ini benar-benar saat yang tepat untuk mengakhiri tulisan ini sebelum postingan ini lebih dari dua halaman folio bergaris.
Lapar...
Ingin makan yang manis-manis.
Bisa-bisanya tidak ada makanan apapun di rumah ini!
Mungkin saatnya gue mencoba rasa semut (seperti yang diusulkan oleh keponakan seorang teman).
Hah!
Tulisan sampah ini jadi semakin panjang.
Dan tujuan menulis ini pun sudah gue lupakan.
Apa tujuan tulisan ini?
Hm, sepertinya sesuatu mengenai inspirasi.
Whatever.
Baiklah, kalau begitu gue akhiri saja sampah ini sekarang juga.
I'll say my goodbye!
Ingat pesan ini, "When people talk to you, ignore them."
Hm, I'm such a brat.